Juni 11, 2012

Perempuan Ini

Bukan karna perih luka menganga yang bisa di jilat mata,
Bukan pula karna bau amis darah yang mengalir menyiram dunia,
Bukan sekeras apa, sepelan apa, hentakkan tangan itu berkata-kata
Perempuan ini menangis karna kecewa,
Dia menangis karna bimbang,
Dia kebingungan,
Pelukkan yang dia kira aman,
Tangan yang dia kira ada untuk lindungi tubuh mungilnya
Mengayun bersenandung mendarat di tubuhnya,
Lalu dimana lagi tempat yang paling aman yang bisa dia datangi bila orang yang paling dia percaya ternyata tetap sukar dia percayai ?

Dia berteriak keras : Dengan alasan apapun, pria tidak berhak berlaku kasar terhadap perempuan.
Itu sama saja merendahkan, menghancurkan, menindas harkat martabat perempuan.
Perempuan memilih kamu, untuk menjadi pendamping untuk melindungi, menjaga, dan menyayanginya sepenuh hati,
Perempuan pasti pernah melakukan kesalahn tapi itu tidak memberikan kalian akses untuk melakukan kekerasan / perlakukan kasar apa lagi melontarkan perkataan kasar yang menyayat hatinya,
bukan lebam yang membuat perempuan sakit, tapi ucapan kasar yang dilontarkan oleh orang yang paling dia puja yang membuat perempuan menangis meraung.

Bukan pisau belati yang bisa membelah tubuh,
Bukan pula silet tajam yang membuat leher robek,
Tapi,
Perkataan kasar dari orang yang paling dia cinta,
Pandangan menghina dari orang yang paling dia percaya,
Orang yang dia kira, tak akan pernah membuat dia sesedih ini, seterluka ini, sekecewa ini.

Dia hanya berharap tak berakhir di kantong mayat nantinya
Dia berharap tak kan ada tali melambai di atap, memanggil namanya
Dia berharap tak akan jurang yang begitu dalam untuk melahap tubuhnya
Bila nanti terjadi hal yang paling tak diharapkannya

Abusive


Tidak ada komentar:

Posting Komentar